Sidikalang-Dairi Pers : Sejak awal cerita pelangi menjadi kebanggaan terlebih menangnya Join pas dalam
pilkada silam katanya pelangi menjadi
berharga namun dalam prakteknya sama sekala tidak mencerminkan pelangi. Kini
bagai cendawan di musim hujan daging babi berserak di merataa tempat di kota
Sidikalang. Ironisnya pemkab Dairi bagai tidak ada upaya untuk menertibkan
daging yang bisa melahirkan persolan SARA tersebut.
Salah seorang tokoh yang dituakan di Sidikalang Obah Manik
menyebutkan cukup menyolok perdagangan daging bagi yang merata di banyak tempat
di kota Sidikalang. “ Dua bulan lagi umat islam sudah akan memasuki puasa
harusnya pemkab Dairi bertanggung jawab
untuk menertibkan perdagangan daging tersebut. Anehnya pemkab Dairi bicara pelangi namun cuek saja
ketika melihat pemandangan berseraknya penjualan daging babi tersebut” sebut
Obama.
Kita sedih saja dan kembali kita ingatkan pasangan Join pas
itu menang karena membawa jargon pelangi dimana didalamnya ada kalimat janji
saling menghargai dan Dairi menjadi milik bersama. Inti saling menghormati kental dalam jargon
pelangi. Harusnya ini diingat kembali dan tetap dijaga sehingga rakyat tidak merasa dibohongi. Rakyat merasa tidak tertipu . Perlu kesamaan antara
apa yang keluar dari bibir dan fakta lapangan . Dengan bebasnya pedagangan
daging babi hal ini sudah sangat menyakiti hati sebahagian umat di Dairi dan
itu tidak baik dibiarkan tanpa pemerintah merasa bertanggung jawab
menertibkannya, sebut Manik.
Pantauan Dairi Pers aksi penjualan daging babi di kota
sidiakalng semakin tidak terkendali. Bahkan pejualan daging haram menurut umat
muslim itu bebas dilakukan di jalan utama seperti jalan pahlawan Sidikalang. Ironisnya jalan ini
menjadi jalan penghubung Nangro Aceh Darusalam dimana penduduknya mayoritas
muslim.
Maraknya penjualan daging babi juga terjadi jalan Dairi, Jalan
sekolah, jalan boang serta seputaran pasar sidikalang hingga simpang simto. Di
beberapa tempat ruas jalan k ota
sidikalang penjualan daging babi juga bebas tanpa diperdulikan pemkab Dairi
untuk penertibannya.
Pemandangan menyolok ini hingga berpotensi menimbulkan SARA
itu terus berkembang tanpa upaya pe lokasian dari pihak pemkab. Manik
menyebutkan tidak dapat dipungkiri
pemkab Dairi kurang jeli dan tidak terlalu memperhatikan apa yang terjadi
ditengah masyarakat kecil. Bahkan pemkab terkesan mendiamkan pemandangan kurang
sedap tersebut.
“ saya tidak mengerti apa peran pemerintah . Dahulu berkata
pelangi, berkata Dairi milik bersama yang saling menghormati. Namun faktanya
pemkab sama sekali tidak respon apa problema rakyat. Sungguh memalukan tindakan
pemkab Dairi yang biasanya jelang puasa baru lakukan razia penjualan daging
babi . Baru lakukan razia setelah masyarakat demo. Hal seperti ini benar-benar
sangat aneh dan bukan good governance yang sering didengungkan.
Manik
meminta pengusa Dairi “ melek” melihat apa yang terjadi ditengah masyarakat .
Jangan bicara pelangi namun dalam pelaksanaan sama sekali nol” sebut Obama
(R.07)
Sedikit saran kab dairi adalah kab yg menjunjung tinggi nilai adat n toleransi
BalasHapusPerihal narasi diatas mgkn pemkab perlu mengatur tata kelola pasar, serta jgn dhubungkan dgn pasangan pelangi karna kab dairi mayoritas Kristen 70-72% jd jauh perbandigan persentase ny. Kembali ke pemkab tinggal atur tata kelola pasar saja. Trims