Haporas-Dairi
Pers : Mungkin belum banyak yang tahu kalau dusun huta kalapa, huta baru dan
huta haporas desa bakal sipoltong, Siempat Nempu, Dairi dijuluki “dusun tinggal
sepatu”. Julukan ini diberikan tokoh masyarakat setempat B. BanjarNahor dalam
acara reses dua anggota DPRD Dairi Nasib Marudur Sihombing dan Hendra Sinaga
minggu (13/12). Hadir dalam
acara Reses ini camat siempat Nempu Munte, Sejumlah
kepala desa dan sekdes serta masyarakat setempat.
Tokoh
masyarakat B Banjarnahor menyampaikan dusun mereka sepertinya baru mendapat
perhatian dan kunjungan pejabat jika mempunyai kepentingan. Muncul saat dekat
pileg dan pilkada, pilgub. “ Kami tidak pernah meminta uang atau apa saja namun
yang selalu menjadi harapan kami jalan menuju dusun ini diperbaiki. Sudah
puluhan tahun sejak merdeka jalan ke 3 dusun tersebut tidak layak dijalani”
sebut tokoh setempat dalam aspirasinya.
Dikatakan
karena jalan yanga jauh dari kwalitas layak maka sering pejabat yang masuk ke
dusun mereka ketinggalan sepatu. Karena jalan becek berlumpur dan susah
dilewati kendaraan. Sementara itu keluhan sejumlah warga setempat disamping
jalan yang tidak layak juga berharap wakil rakyat Dairi yang hadir menyampaikan
keluhan mereka berkaitan dengan sarana air minum daerah itu yang tidak juga
dapat digunakan meski menelan dana hingga Rp. 278 juta dari dana PNPM setahun
silam. Mereka juga mengeluhkan adanya bangunan poskesdes dibangun namun hingga
kini tidak pernah ada medis bekerja di sarana perawatan kesehatan itu.
Rasa apatis
meski sangat berharap bantuan nyata pemerintah akan nasib mereka sangat
terlihat disampaikan kepada dua anggota
DPRD Dairi yang berkunjung ke desa tersebut.
Nasib Marudur
Sihombing dan Hendra Sinaga dalam acara dialog bersama warga dusun tersebut
menyampaikan berkaitan dengan permohonan warga mereka sebagai wakil rakyat
dapil I akan mengupayakan pembangunan jalan yang telah lama diimpikan warga
tersebut. “ memang jika hari ini jalan ini di foto maka saat dilihat seperti
foto tahun 70-an. Saya fikir ini fokus kamid di dewan untuk mengingatkan
pemerintah “ sebut Hendra.
Sementara
berkaitan dengan adanya poskesdes tanpa petugas medis disebutkan Nasib Marudur
Sihombing menjadi catatan dan masukan berharga karena jika sarana medis itu
tidak difungsikan akan berakses luas yakni pelayanan kesehatan masyrakat tidak
terlayani. Diusisi lain jika diterlisik lebih dalam bukan tidak mungkin
mengandung korupsi dimana biaya perawatan poskesdes menjadi misterius. Namun
dikatakan Nasib Sihombing target utama bagaimana medis ada bertugas di
poskesdes yang telah rampung dikerjakan tersebut.
Berbagai
pertanyaan warga berkaitan dengan program pemerintah pusat yakni kartu pintar,
kartu sehat juga dilontarkan warga bahkan berharap jangan hanya mendegarkan
program itu ada di jakarta namun juga dirasakan masyarakat yang tinggal di
dusun.
Di akhir
acara reses dua anggota DPRD Dairi ini warga setempat menyematkan cinderamata
berupa ulos kepada dua wakil rakyat Dairi tersebut bersama Camat Siempat Nempu
Hulu (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar