Sidikalang-Dairi
Pers : Jabalutan Rajagukguk tidak pernah menyangka apa yang dibacakannya
mendukung dan siap memenangkan Johnny Sitohang- Irwansyah Pasi, SH menjadi
bupati dan wakil Bupati periode 2014-2019 pada bulan maret di halaman SMA N 1
Siempat nempu akan membuatnya repot. Kini video yang membuat pernyataan
sikap
PNS itu beredar luas bahkan salah satu bukti yang turut disertakan dalam
sengketa Pilkada Dairi di Mahkamah Konstitusi.
J
Rajaguguk yang menjabat UPT dinas pendidikan Siempat Nempu, Dairi membacakan pernyataan
di depan Bupati Dairi Johnny Sitohang bersama sejumlah pejabat eselon II di
Dairi “ kami Pegawai Negeri Sipil kecamatan Siempat nempu menyatakan 1. Siap
mendukung dan memenangkan KRA Johnny Sitohang Adinegoro dan Irwansyah Pasi, SH
menjadi bupati dan wakil Bupati Dairi periode 2014-2019. Tertanda semua PNS
kec., Siempat Nempu. Selanjutnya semua kepala sekolah yang ada di kecamatan itu
secara bergantian memberikan pernyataan tertulis kepada Johnny Sitohang.
Acara
yang diadakan di halaman sekolah itu berlangsung maret 2013 dan dianggap belum
memasuki masa tahapan pilkada. Bahkan dalam acara dengan judul peresmian sarana
dan prasarana pendidikan itu justru
dirangkai hal berbau politik. Dalam video yang berdurasi hampir satu jam
tersebut juga terlihat sejumlah siswa SLTA membacakan kebulatan tekad
memenangkan Johnny Sitohang dan memenangkan Sabam Sibarani menjadi DPRD Dairi.
Ironis sekali sekda Dairi Julius Gurning serta beberapa kepala dinas jajaran
pemkab Dairi juga tampak hadir memeriahkan acara yang aneh tersebut. Tampak
dalam Vidio kepala dinas Pertambangan Dairi Sahala Tua Mnaik, Kaban PMD Dairi
Pasder Berutu, Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Dairi Panoguan Malau,
J.
Rajagukguk yang dipertanyakan Dairi Pers Senin (4/11) di dinas pendidikan Dairi
mengatakan hal itu berlangsung spontanitas dan tidak ada pihak yang menyuruh. “
saya sudah di panggil panwas, bukan saya saja Kapolsek Buntu raja pak panggabean juga sudah dipanggil panwas
berkaitan video itu dan kami sudah jawab itu di panwas. Jadi tidak ada masalah
lagi “ sebutnya ringan.
Menjawab
kalau salah satu bukti yang disampaikan ke MK ketidak netralan PNS di Dairi
untuk memenangkan Johnny Sitohang-Irwansyah Pasi, SH menurut Jabalutan tidak
ada hubungannya dengan pilkada Dairi karena kegiatan itu berlanhgsung pada
bulan maret sedang tahapan pilkada Dairi belum berlangsung saat itu. Jadi
mereka PNS spontanitas saja menyampikan dukungan.
Pihaknya
mengatakan hanya menyatakan mendukung dan tidak ada menyatakan siap memenangkan
Johnny Sitohang. Namun saat diperdengarkan video ungkapannya pihaknya terdiam.
Kembali J Rajagukguk menyatakan kalau hal sedemikian merupakan spontanitas saja
mereka berhak menilai siapa yang pantas didukung.
Menjawab
jika pihaknya nanti diminta MK untuk menghadiri sidang sebagai saksi J
Rajagukguk menyatakan sudah cukup pernyataan mereka di Panwas dan tidak perlu
lagi menghadiri MK. Saat Dairi Pers menyatakan ketika Hakim yang mempunyai kekuasan menghadirkan saksi
dan tidak dapat ditolak J Rajagukguk menyatakan selama dibiayai maka akan
hadir. “ Tapi saya pikir sudah selesai laporan ke Panwas dan itu tidak cukup “
sebutnya kurang memahami kekuasan hakim.
Menjawab
apakah mereka dimobilisasi dan pihak mana memobilisasi J Rajaguk-guk menyatakan
spontanitas saja tidak ada pihak yang menyuruh. “ Yang jelas itu keinginan kami
PNS di siempat Nempu maka kami sampaikan sebelum pilkada dan itu sesuatu yang
tidak ada masalah “ sebutnya
Menajwab
kalau PNS itu harus netral dalam pilkada sesuai UU No. 32 tahun 2004, Surat
edaran Meteri Pendayagunaan aparatur nehgara dan PP 54 tentang disiplin PNS
yang menyatakan PNS harus netral dan tidak memihak dalam pilakda dikatakan
Rajagukguk pihaknya telah membaca hal tersebut. “ Saya sudah baca memang
sebelum pilkada dan sesudah pilkada memang dilarang berpolitik” sebutnya tidak
mampu mengelak lagi.
Pihaknya
tidak dapat berbuat banyak lagi hanya mengatakan bagian dari loyalitas mereka
kepada Pimpinan. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar