Rabu, 06 November 2013

Gugatan MK Bertabur Video Kampanye PNS

     Jakarta-Dairi Pers : Sengketa pilkada Dairi pasca pengumuman KPU Dairi memenangkan pasangan nomor 1 akhirnya didaftarkan ke Mahkamah Konstitusi. Dua pasangan Cabup Pasangan Nomor 4 Luhut Matondang- MG Lingga dan pasangan Nomor 3 Drs. Parlemen Sinaga- dr. Reinfil Capah, M Kes secara resmi mengajukan gugatan
dengan pengacara Denny Kailimang, SH, MH DKK   yang merupakan divisi advokasi Pimpinan Pusat Partai Demokrat . juga melalui surat 006/MF/SKK/LM/X/ 2013 memberikan kuasa kepada Mariyam Fatimah, SH, MH DKK.
      Dalam nota gugatan pemohon dalam hal ini pasangan Cabup Nomor 3 dan 4 menyertakan sejumlah bukti pelanggaran yang terjadi yakni berupa DPT ( Daftar Pemilih Tetap) yang bermasalah yakni penggelembungan suara yang dilakukan termohon sesuai dengan laporan pemohon sebelumnya ke panwas dan bawaslu pusat. Nomor induk ganda yang dikonfersi 10.304 pemilih, Nama sama dalam DPT sejumlah 29.870 pemilih dan NIK kosong sebanyak 12.813 pemilih. Bahwa sesuai dengan Undang- undang kependudukan tak satupun DPT yang terdaftar tidak mempunyai NIK.
      Sementara itu yang mempunyai NIK tetapi bukan namanya dalam DPT berjumlah 308 pemilih dan NIK dibawah umur sebanyak 245 pemilih.
      Disamping itu berbagai bukti yang turut disampaikan dalam perkara gugatan yakni puluhan video yang berisikan kampanye dan ajakan sejumlah oknum camat, kepala dinas, guru dan kepala seolah  kepala desa serta aparat yang menyimpulkan untuk pemenangan  pilkada Dairi 2013 berlangsung secara sistematis, terstruktur dan massif.
      Untuk menguatkan bahwa DPT Dairi yang bermasalah namun KPU Dairi memaksakan pilkada juga turut disampaikan ratusan alat bukti berupa surat panggilan untuk memilih ( C 6) kepada pemilih lebih dari satu panggilan. Bahkan ada pemilih memiliki surat panggilan hingga 3 dan 4 surat panggilan. Hal itu membuktikan bahwa DPT Dairi bernar-benar bermsalah dan digelembungkan.
      Bukti lainnya yang disertakan yakni keterlibatan Oknum Kepala desa dalam pemenangan salah satu calon bupati. Keterlibatan sejumlah oknum tokoh agama dengan foto dan visio dalam pemenangan satu calon yang sangat berhubungan dengan penggunaan uang Negara dalam pemenangan satu calon Bupati. Oknum kepala desa sebelumnya diberangkatkan ke Yogyakarta dengan dana APBD sedang sejumlah tokoh agama juga diberangkatkan ke yerussalem dengan menggunakan APBD.
      Melihat fakta tersebut dimana oknum-oknum yang diberangkatkan juga terlihat dalam kampanye salah satu pasangan calon maka indikasi kuat penggunaan uang Negara untuk memangkan salah satu pasangan calon. Dan ini merupakan pelanggaran serius. Kasus serupa pernah disidangkan MK pada bulan juli kepada hasil pilkada sumsesl dimana hakim memutuskan pilkada ulang meski KPU sumsel telah menetapkan incumbent alex nurdin menang.
      Sementara itu beberapa alat bukti yang diikut sertakan dalam gugatan ke MK  yakni bukti-bukti  pelanggaran bersifat terstruktur dan massif berupa ketidak valitan DPT dimana sejumlah surat baik dari tim pendukungan pasangan calon juga organisasi di Dairi sebelum pilkada telah meminta KPU Dairi (termohon) sesegera mungkin melakukan perbaikan DPT sehingga valid.
      Salah satu alat bukti yang diajukan yakni kesiapan termohon memperbaiki DPT 2 X 24 Jam sebelum pilkada namun hingga berlangsungnya pencoblosan  tidak juga ada perbaikan.
      Hasil pilkada Dairi 2013 yang diumumkan KPU Dairi menyebutkan pasangan incumbent join pas memenangkan perolehan suara sebesar 36, 24 % disusul pasangan Luhutma Dongannta 31, 94 % . berada di urutan ke 3 pasangan nomor 3 Pareme 28,02 dan terakhir pasangan Pasiona sihombing- Insanuddin Lingga dengan perolehan 3,79 %.
      Tahapan pilkada Dairi juga sejak masuk bulan terakhir sebelum pencoblosan diwarnai berbagai benturan dan konflik dari pendukung para calon. Konflik terbesar terjadi 4 Oktober usai gagalnya pertemuan DPRD dengan KPU Dairi atas DPT bermasalah yang berlangsung hingga malam hari. Pertemuan di DPRD yang mengalami jalan buntu dimana dua anggota KPU Dairi Surung Simanjuntak dan Asal padang terpaksa diamankan mobil tank brimob membuat massa tidak terima.
      Kerusuhan berlanjut hingga malam hari yang mengakibatkan sejumlah kerusakan fasilitas umum. Kantor KPU Dairi, kantor DPRD serta sejumlah mobil di rusak massa. Akibat kerusakan tersebut untuk pertama kalinya pilkada di Dairi mendapat perhatian nasional dimana hampir semua polres di sumut menurunkan personilnya untuk mengamankan pilkada Dairi.
      Akibat kerusuhan tersebut sebanyak 14 orang masyarakat harus mendekam di tahanan poldasu. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar