Sidikalang- Dairi Pers :
Masih 4 tahun lebih pemerintahan Johnny Sitohang –Irwansyah Pasi, SH namun rasa
muak akan motto “Bekerja untuk Rakyat “ yang dibanggakan kini menjadi bahan
ejekan warga. Salah satu poster dijalan
trikora Sidikalang Dairi berisi tulisan,
“Bukan Bekerja Untuk Rakyat,
Tetapi Menghancurkan Rakyat, Lanjutkan !!!” ditancapkan di ruas jalan yang
rusak sehingga mendapat perhatian dari masyarakat yang melintas di Jalan
Trikora Sidikalang Rabu (22/5)
Perlawanan rakyat atas
motto pemkab Dairi yang dianggap tidak sesuai dengan fakta itu mulai terlihat
dibeberapa ruas dan gerakan masyarakat. Bahkan di pusat pasar Sidikalang dua
pekan silam Bupati Dairi Johnny Sitohang dan wakil Irwansyah Pasi, SH saat akan
mensosialisasikan pemasaran pasar bertingkat justru mendapat protes sengit
warga. Pedagang mengekpresikan kekesalan dengan dengan memancing di saluran parit pusat pasar yang tumpat berbau dan
jorok. Poster bertuliskan kolam pancing pemkab Dairi juga dituliskan disehelai
kertas karton.
Siregar mengaku berdomisili di jalan trikora
menyebutkan warga Kesal dengan sikap Pemerintah Kabupaten Dairi yang dinilai
tidak peduli dengan jalan rusak di kota Sidikalang yang kondisinya cukup
memprihatinkan, motto Pemkab Dairi, “Bukan Bekerja Untuk Rakyat”, tetapi
Menghancurkan Rakyat”.
Dikatakan kerusakan bahu
jalan didaerah itu sudah berlangsung
lebih dari tiga tahun namun pemkab Dairi bagai tak perduli dan tidak ada upaya
perbaikan. Masyarakat kecewa dengan sikap pemkab Dairi yang dinilai tidak
memikirkan rakyat dan gagal dalam memberi kenyamanan berlalulintas terpaksa
bergotoong royong menutupi bahu jalan yang rusak karena hingga kini tidak ada
perbaikan yang dilakukan pemkab Dairi.
Dikatakan, motto Bekerja Untuk Rakyat hanya indah
ditelinga kenyataan pemkab Dairi tidak perduli dengan kepentingan rakyat. Jalan
di Kota Sidikalang saat ini kondisinya cukup memprihatinkan, hampir di seluruh
ruas jalan yang ada di kota Sidikalang, khususnya di sekitar pusat pasar
seperti, Jalan Trikora, Jalan Niaga, Jalan Pekan, dan Jalan Dairi Sidikalang
rusak dan dibiarkan bertahun-tahun. ,
Kondisis itu telah menyulitkan mereka karena ketika hujan
turun air tegenang dan kerap pintu rumah dan tembok rumah sekitar jalan rusak
itu menjadi kotor karena percikan roda kendaraan yang melintas. Sedang pada
musim kemarau warga sekitar jalan tersebut harus menghirup debu.
Hal senada juga dikatakan warga yang tengah berkumpul
bergotong royong menutupi bahu jalan yang menyebutkan entah apa guna pemerintah
ada jika mengurusi jalan saja tidak becus. Kerusakan dibiarkan hingga
bertahun-tahun dan itu semakin membuktikan kegagalan pemerintah untuk
memberikan rasa nyaman kepada rakyatnya.
Kepentingan rakyat tidak diperdulikan meski sudah pada tahap sangat
memprihatikan. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar