Rabu, 05 Juni 2013

Ketika Rakyat Muak dengan “Bekerja Untuk Rakyat“


Sidikalang- Dairi Pers : Masih 4 tahun lebih pemerintahan Johnny Sitohang –Irwansyah Pasi, SH namun rasa muak akan motto “Bekerja untuk Rakyat “ yang dibanggakan kini menjadi bahan ejekan warga.  Salah satu poster dijalan trikora Sidikalang Dairi   berisi tulisan,
“Bukan Bekerja Untuk Rakyat, Tetapi Menghancurkan Rakyat, Lanjutkan !!!” ditancapkan di ruas jalan yang rusak sehingga mendapat perhatian dari masyarakat yang melintas di Jalan Trikora Sidikalang Rabu (22/5)

Perlawanan rakyat atas motto pemkab Dairi yang dianggap tidak sesuai dengan fakta itu mulai terlihat dibeberapa ruas dan gerakan masyarakat. Bahkan di pusat pasar Sidikalang dua pekan silam Bupati Dairi Johnny Sitohang dan wakil Irwansyah Pasi, SH saat akan mensosialisasikan pemasaran pasar bertingkat justru mendapat protes sengit warga. Pedagang mengekpresikan kekesalan dengan dengan memancing di saluran  parit pusat pasar yang tumpat berbau dan jorok. Poster bertuliskan kolam pancing pemkab Dairi juga dituliskan disehelai kertas karton.
Siregar   mengaku berdomisili di jalan trikora menyebutkan warga Kesal dengan sikap Pemerintah Kabupaten Dairi yang dinilai tidak peduli dengan jalan rusak di kota Sidikalang yang kondisinya cukup memprihatinkan, motto Pemkab Dairi, “Bukan Bekerja Untuk Rakyat”, tetapi Menghancurkan Rakyat”.
Dikatakan kerusakan bahu jalan didaerah  itu sudah berlangsung lebih dari tiga tahun namun pemkab Dairi bagai tak perduli dan tidak ada upaya perbaikan. Masyarakat kecewa dengan sikap pemkab Dairi yang dinilai tidak memikirkan rakyat dan gagal dalam memberi kenyamanan berlalulintas terpaksa bergotoong royong menutupi bahu jalan yang rusak karena hingga kini tidak ada perbaikan yang dilakukan pemkab Dairi.
Dikatakan,  motto Bekerja Untuk Rakyat hanya indah ditelinga kenyataan pemkab Dairi tidak perduli dengan kepentingan rakyat. Jalan di Kota Sidikalang saat ini kondisinya cukup memprihatinkan, hampir di seluruh ruas jalan yang ada di kota Sidikalang, khususnya di sekitar pusat pasar seperti, Jalan Trikora, Jalan Niaga, Jalan Pekan, dan Jalan Dairi Sidikalang rusak dan dibiarkan  bertahun-tahun. ,
          Kondisis itu telah menyulitkan mereka karena ketika hujan turun air tegenang dan kerap pintu rumah dan tembok rumah sekitar jalan rusak itu menjadi kotor karena percikan roda kendaraan yang melintas. Sedang pada musim kemarau warga sekitar jalan tersebut harus menghirup debu.
          Hal senada juga dikatakan warga yang tengah berkumpul bergotong royong menutupi bahu jalan yang menyebutkan entah apa guna pemerintah ada jika mengurusi jalan saja tidak becus. Kerusakan dibiarkan hingga bertahun-tahun dan itu semakin membuktikan kegagalan pemerintah untuk memberikan rasa nyaman kepada rakyatnya.  Kepentingan rakyat tidak diperdulikan meski sudah pada tahap sangat memprihatikan. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar