Sidikalang-Dairi Pers :
Anggota DPRD Dairi Dahlan Sianturi yang sering terdengar lantang atas
analisa dan kritik tajamnya ke pemerintah saat dipertanyakan apa harapannya
terhadap Bupati Dairi mendatang menyebutkan sederhana “ Hendaknya bupati
terpilih mendatang seorang gembala domba dan bukan gembala
kerbau”
Diuraikan seorang gembala domba selalu berada dibelakang atau
di depan dombanya memegang cemeti namun sangat jarang memukul dombanya. Anak
domba yang lelah biasanya digendong dan dibawa hingga ke kandang. Hendaknya
bupati mendatang bukan seorang gembala kerbau dimana gembala kerbau sambil
mengiring kerbaunya berseruling duduk manis diatas kerbau.
Dahlan ingin menyebutkan Bupati Dairi mendatang hendaknya
pengayom bagi rakyatnya bukan memanfaatkan rakyatnya. Seekor kerbau memang makan namun sang gembala
dengan santai dan berdendang riang dengan seruling berada di punggung
kerbau. Demikian kiranya pemimpin ke
depan tidak menjadikan rakyatnya seperti kerbau . Sedang bupatinya yang
bermewah mewah , bersenang-senang dan menari atas penderitaan rakyatnya.
Dikatakan cukup sudah penderitaan rakyat dan cukup sudah azas
manfaat yang kerap terjadi ditengah masyarakat. Menjual nama rakyat padahal rakyat dijadikan kerbau
tunggangan.
Dikatakan
betapa pentingnya rakyat melihat moralitas seorang calon kepala daerah sebelum
menjatuhkan pilihan. Melihat track recordnya serta menilai apakah pantas
seorang bupati berlaku mewah, menunggangi
rakyatnya? Rakyat hanya dijadikan alasan sementara bupatinya
memanfaatkan rakyat. Rakyat menjadi terbeban akibat ulah pemimpin yang buruk
moral. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar