Sidikalang-Dairi Pers : Siang itu Kamis (9/5) dengan mengenakan blue jeans dan wajah klimis Dairi Pers berkesempatan wawancara dengan tokoh fenomenal Drs. Parlemen Sinaga, MM yang pada pilkada silam rival terkuat Johnny Sitohang. Diantara renyai gerimis siang itu Dairi Pers berhasil mengorek kisah mengharukan perjalan seorang Parlemen Sinaga yang terpaksa harus memilih pensiun muda demi persahabatan dan orang orang yang menyanyanginya.
“ Pilkada lalu saya kalah dua
kali yakni putaran kedua pilkada dan kalah di MK saya tegar. Namun tidak
dapat saya berbohong saya tidak tegar ketika bertemu para pendukung saya. Air
mata menetes tanpa terasa dan pengalaman pahit itu mengajari saya banyak hal akan kehidupan dan persahabatan” sebut
Parlemen.
Berbagi pengalaman mengapa bisa setegar itu padahal telah kalah
dalam pilkada silam bahkan dengan selisih tipis Parlemen menyebutkan sejak awal
dirinya dan keluarga telah mempersiapkan mental dengan kemungkinan hal terburuk
yang mungkin terjadi “ Sudah menjadi
kebiasaan saya selalu menerapkan
dalam hidup saya kemungkinan terburuk yang bakal saya hadapi. Sengaja itu saya lakukan jadi ketika hal
terburuk terjadi saya biosa tegar . Jadi pada desember 2007 persis pergantian tahun saya bersama keluarga
telah membahas kemungkinan terburuk kalah dan terimaksih pada Tuhan meski
mengalami hal itu saya masih dapatkan kesehatan dan paling mengharukan adalah
milintasi sahabat-sabahat meski saya kalah namun hingga kini tetap bersama
saya” ujar Palemen.
Kala itu Budiman Simanjuntak yang menjadi calon wakil juga
melakukan hal yang sama hingga meski kami kala itu harus menerima kenyataan
pahit akhirnya bisa lapang dada. Selama
empat tahun lebih pasca kejadian pilkada silam saya telah merasakan sakitnya
menjadi orang kalah. Dan pelajaran yang bisa saya petik sungguh setelah selesai
pilkada jangan ada yang merasa dikalahkan baik itu kepada rival calon maupun
dari rakyat yang mendukung calon yang berbeda. Sungguh usai pilkada mari
bersama kembali gali potensi untuk kehidupan di Dairi yang lebih nyaman dan
tentu perubahan kesejahteraan semua rakyat. Perbedaan dukungan harus berakhir
begitu terpilih bupati yang baru. Saya telah merasakan pahitnya jadi orang
kalah jadi sama sekali tidak ada gunanya membedakan pendukung atau tidak
pendukung. Itulah demokrasi. Saya tidak mau apa yang saya alami menjadi dialami
orang lain jika kelak Tuhan mengizinkan
saya memimpin Dairi, sebutnya.
Menjawab Dairi Pers mengapa memilih maju lagi untuk pilkada
Dairi 2013 Drs. Parlemen Sinaga mengurai jujur kalau selama tiga tahun setelah
pilkada sama sekali tidak tertarik lagi dengan politik khususnya pilkada.
Kadang mendengar pilkada di TV saja saya ganti saluran. Saya manusia biasa yang
juga punya rasa trauma dan itu yang membuat saya sedikit menghindar dari
mendegar cerita Persaingan pilkada. Tidak terpikir di benak saya akan menjadi
kandidat lagi di pilkada Dairi karena harus jujur saya akui aku merasa bersalah
tidak bisa mempertanggung jawabkan kemenangan kepada sahabat-sahabat dan
pendukung saya.
Ternyata
apa yang saya rasakan persahabatan yang dibina bermula dari pilkada bukan hanya
sekedar bersahabat karena politik justru persahabatan yang terjalin hingga
menyentuh batin yang memberikan saya
ketegaran dan memberikan saya support. Karena dukungan dan harapan itulah maka
saya kembali akan mendaftar untuk pilkada 2014 ini, Sebutnya. Rasanya saya tidak bertanggung jawab ketika
mereka sangat berharap dan solid dalam dukungan . Ada pribadi, kelompok dan
perklumpulan yang menyampaikan harapan agar saya maju kembali. Sungguh maju
kali ini tidak seperti motivasi periode silam yang harus saya akui lebih besar
motivasi pribadi. Namun periode ini justru karena dukungan dan keinginan banyak
orang. Aku tidak mau mengecewakan
militansi mereka dan harapan mereka membawa perubahan di Dairi ini. Apa
yang terjadi kepada Parlemen pasca kekalahan. Bagaimana kisah Parlemen hingga 8
Kali berupaya untuk bisa bertemu bupati terpilih namun tidak berhasil hingga terpaksa pensiun muda dari PNS.
Bagaimana Parlemen ketika bertemu dengan istri Bupati Dairi dan berjabat tangan
hingga kisah haru pilunya selama 4 tahun
ini akan dilansir Dairi Pers minggu
depan bersambung… (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar