PDI-P Dairi Serahkan Bantuan Junimart Girsang Ke SMP Parsaoran
Pabuluan
Sidikalang-Dairi Pers : PDI-P Dairi menyerahkan bantaun Rp. 25
Juta kepada SMP Parsaoran,
Parbuluan Senin (23/7) bertempat di DPRD Dairi.
Bantuan ini bersumber dari pengacara kondang Junimart Girsang untuk
pengembangan pendidikan di SMP Swasta tersebut. Hadir dalam kesempatan itu
Kepala SMP Parsaoran didampingi Raja bius Lontung sinaga situmorang.
Penyerahan bantuan itu juga disaksikan ketua DPC PDI-P Dairi
benpa H Nababan, Passiona sihombing, Ketua Fraksi PDI-P Resoalon Lumbangaol
sereta beberapa unsur pengurus PDI-P Dairi. Sedang bantuan langsung diserahkan
ketua Frkasi Resoalon lumban gaol.
Benpa Nababan menyebutkan bantuan itu merupakan janji Junimar
Girsanng yang hadir beberapa minggu sebelumnya ke Parbuluan. Junimart sendiri
direncanakan akan maju menjadi Calon Anggora DPR-RI dari PDI-P dari dapem III Sumut.Untuk itu Benpa berharap
masyarakat parbuluan dapat menyatukan langkah dan menyatukan visi dalam
memperjuangkan harapan masyarakat Dairi umumnya dan masyarakat parbuluan pada khususnya yang tengah
berhadapan dengan kemelut tanah bius di daerah tersebut.
Diharapkan bantaun tersebut dapat diperguakan untuk peningkatan
SDM siswa yang bersekolah di parbuluan dan untuk peningkatan anak-anak Dairi.
Berkaitan dengan kemelut Tanah di parbuluan yang berhadapan dengan PT GAP.
Benpa mengtaakan seperti komitmen awal PDI-P akan bersama dengan rakyat melawan
tirani maupun upaya pihak-pihak yang ingin merebut lahan rakyat. Untuk itu
Benpa berharap para Bius pemilik tanah daerah itu tetap bersatu karena memang
sejarah turun temurun tanah bius tersebut adalah milik Lontung sinaga
Situmorang.
Disamping itu dikatakan jika melepas hutan bius tersebut maka
akan berdampak luas terhadap pasokan air untuk beberapa kecamatan di Dairi
tertutama kota Sidikalang. Demikian juga lahan pertanian untuk kecamatan
Parbuluan Sidikalang, Sitinjo, Sinehu, lae parira hingga parongil. Kerusakan
hutan daerah itu otomatis akan mematikan areal perswahan masyarakat di
mayoritas persawahan di kecamatan di Dairi.
Sebagai mana diketahui persoalan tanah Bius di parbuluan
akhirnya menasional pasca kehadiran Panda Nababan ketua DPP PDI-P bersama
pengacara kondang Junimar Girsang ke Parbuluan dua pekan silam. Raja bius yang
menurut sejarah pemilik tanah tersebut resah pasca pengukuran yang dilakukan
oknum PNS, dan oknum berseragam di tempat itu. Keresahan itu terjadi karena
lahan diberikan patok padahal sudah masuk areal milik penduduk. Bukan itu saja
yang paling meresahkan mereka yakni kuburan para leluhur mereka juga ikut
dipatok.
Oknum PNS yang melakukan patok mengklaim tanah seluas 2944
hektar adalah asset pemkab Dairi. Sedang infromasi yang berkembang di tengah
masyarakat tanah tersebut konon akan disewakan kepada PT GAP yang akan membuka lahan perkebunan di Parbuluan. Warga
parbuluan menyebutkan tidak perduli dengna aktivitas apa yang dilakukan
oknum-oknum berseragam tersebut sejauh tidak menggangu hak mereka. Namun kini
kondisinya sudah memasukli areal hak warga.
Kasus tahun ini pernah mencuat tahun 1995 dengan modus hampir
sama. Masyarakat parbuluan yang kala itu marah hingga menewaskan satu orang
korban Ir. Charli Hutagalung yang kala itu dari pihak perusahaan. Namun
demikian meski kasus itu telah menorehkan duka mendalam masih saja kini ada
upaya oknum-oknum tertentu di Dairi untuk menyerobot lahan ribuan hektar tersebut. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar