Fraksi
PDI-P : Harusnya Polisi Turun
Sidikalang-Dairi Pers :
Meski kini di Dairi yang mendapat izin penyaluran pupuk bersubsidi PD Matadi
Gunung, CV Manik Pratama dan CV Prima Tani ternyata
di beberapa daerah urea
bersubsidi sulit ditemukan. Meski barangnya ada namun harga melambung. Sudah
saatnya polisi turun untuk dugaan mafia pupuk dibalik ini. Sedang Pengawas
pupuk bersubsidi Pemkab Dairi dituding tidak berfungsi.
Demikian Ketua Fraksi
PDI-P Resoalon Lumbangaol kepada Dairi pers selasa (4/6) . Dikatakan masukan
dari petani daerah sumbul dan tiga baru serta beberapa daerah di sidikalang dan siempat nempu pupuk bersubsidi
jenis urea langka dan sulit ditemukan. “ benar pupuk jenis lainnya mudah
ditemukan. Namun yang paling utama bagi petani adalah jenis urea. Jenis ini
jugalah yang langka. Saya melihat ada yang
tidak beres dalam pengelolan pupuk bersusidi dan indikasi mafia pupuk
bersubsidi cukup kental . Kita juga menilai tim pengawas pupuk bersubsidi
pekkab Dairi tidak berfungsi Meski anggarannnya ada di APBD” sebut Resoalon.
Disebutkan data yang
diperoleh dari warga di beberapa desa hingga kini keberadana pupuk urea
bersubsidi masih langka dan sulit ditemukan. Hal itu dikatakan aneh mengingat
data pasokan pupuk ke Dairi mencapai
30.000 per tahun. Padahal yang teralokasi hanya 3000-am ton saja untuk
jenis ZA. SP 36 2.642 ton ponska 4.361 ton dan petrogenik 2.440 ton. Sedang berkiatan
dengan urea hinggga kini belum diketahui alokasinya .
Resoalon menambahkan
persoalan klasik seputar pupuk urea bersubsidi masih terus berlangsung dimana
jika barang langka maka harga pupuk bersubsidi melambung melampaui HET.
Dikatakan kalau hal itu tidak terlepas dari hukum pasar. Namun hanrusnya
menurut Resoalon berkaitan dengan subsidi hukum pasar tidak berlaku karena ada
intervensi pemerintah terhadap harga.
Resoalon menduga banyak
yang tidak beres dalam penyaluran pupuk urea bersubsidi di Dairi hingga petani
menjadi korban sulit mendapatkan nutrisi makanan untuk tanaman tersebut.
Pihaknya juga menyebutkan kalau keberadaan pengawas pupuk bersubsidi di Dairi
perlu ditinjau ulang karena terbukti gagal dalam menyelamatkan kebutuhan petani
(R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar