Sidikalang- Dairi Pers
: Geliat jelang pilpres di Dairi tidak
dapat dipungkiri PNS menjadi salah satu propesi yang menjadi penentu dalam perolehan sura Capres.
Dari berbagai pembincangan yang dilakukan Dairi pers kepada sejumlah PNS
lingkungan pemkab Dairi terlihat pejabat eselon cenderung diam dan seakan
menunggu arahan sedang staf biasa
(Staf balbal) terlihat cenderung ke pilihan
Jokowi Namun tidak berani.
Pantauan Dairi pers
disejumlah instansi dan sekolah yang terlibat perbincangan seputar vigor Carpes Prabowo dan Jokowi umumnya terlihat perbedaan pandangan. Justru yang
terlihat jelas tanggapan dan sikap dari pejabat eselon masih cenderung diam
seakan menunggu arahan. Sementara staf biasa yang tidak mempunyai eselon lebih
memilih jokowi meski tidak berani menyatakan pendapatnya.
Sementara itu disejumlah
guru dan insan pendidik di dinas
pendidikan Dairi sepertinya cenderung memlih Jokowi meski tidak berani
vulgar. Komentar sejumlah PNS
dilingkungan dinas yang mengurusi pendidikan itu menyebutkan Jokowi dari tranck
record dan perjalanan karirnya menjadi walikota di Solo dan Gubernur DKI
Jakarta mempunyai magnet kuat menyakinkan masyarakat kecil akan kinerja tulus
tanpa cacat. Keberhasilan Jokowi- Ahok meningkatkan insentif staf PNS lingkungan
pemerintah DKI menjadi magnet kuat harapan kelak jika Jokowi menjadi Presiden
maka kesejateraan PNS di Indonesia juga akan berubah.
Sementara itu banyak
juga PNS yang menjagokan Prabowo lebih baik karena dinilai tegas dan berlatar
militer yang sarat dengan disiplin.
Alasan kuat mereka Prabowo cocok
memimpin Indonesia sehingga negera luar tidak menganggap sepele Indonesia lagi.
Namun demikian disebutkan rekam jejak mantan Danjen Kopasus itu di pemerintahan
belum ada sehingga membandingkannya dengan Jokowi sulit .
Kendati demikian terlihat jelas bagi pejabat esekon di Dairi
untuk menjatuhkan pilihan bahkan untuk berkomentar akan dua Capres ini sangat hati-hati. Sepertinya pejabat eselon ini
menunggu perintah atau arahan entah dari pihak mana. Terlihat juga ke
khawatiran di wajah beberapa kepala dinas
mungkin mendegar sepak terjang
Jokowi mempimpin DKI dan sistim rekrut pejabat yang mengutamakan SDM dan
kemampuan sebagai alat ukur untuk menduduki jabatan. Jika hal itu diberlakukan
maka akan membuat pejabat yang selama ini melejit hanya karena factor ikatan
family dengan penguasa. Modal sogok jabatan dan jasa-jasa pilkada akan
tersisish karena tidak mempunyai SDM yang mapan dalam pemerintahan.
Kolerasi
Sebagaimana di
ketahui peta Politik Dairi dikuasa
partai Golkar dimana memenangkan Jabatan Bupati dan mayoritas kursi DPRD Dairi
hal pemilu 2014. Gagalnya Aburizal
Bakrie menjadi capres harus diakui akan
berpengaruh pada daerah daerah dimana partai Golkar berkuasa. Sikap kader
golkar yang pecah mendukung Prabowo juga sebahagaian ke Jokowi membuat sejumlah
kepala daerah juga harus jeli melihat perkembangan peta politik.
Kondisi peta politik
Dairi sepertinya tidak dapat dipungkiri bagaimana ketua Partai Gerindra Dairi
dan ketua Golkar Dairi pernah 3 kali menjadi saingan dalam pilkada. Jika kedua
saingan ini akhirnya bersatu dan menggerakkan roda kader untuk bekerja
memenangkan Prabowo maka akan menjadi kekuatan yang luar bisa. Namun sebaliknya
belum jelasnya arahan parpol dan belum mencairnya hubungan dua ketua parpol ini
di Dairi sedikit berpengaruh pada
suksesi Prabow Kondisi ini sangat berhubungan (kolerasi) dengan tim pemenangan
Prabowo-Hatta di Dairi jika berbasiskan parpol pendukung. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar