Rabu, 08 Agustus 2012


Penuh Sampah , Sidikalang Menuju Adipura
Sidikalang –Dairi Pers  : Pemkab Dairi yang tengah mempopulerkan program Sidikalang menuju adipura dinilai banyak kalangan sebagai  mimpi dan berlebihan. Mimpi karena dianggap masih jauh dari batas kewajaran
dan berlebihan karena dianggap masih banyak skala prioritas yang perlu diluar Adipura semisal ekonomi masyarakat yang terus terpuruk.

Ironisnya Kepala Kantor LH Dairi  Lilis dengan nekatnya menyebut Optimis dapat merebut Adipura. Penyataan itu digolongkan berlebihan dan sekedar menyenangkan pimpinan saja
ketua Forum Masyarakat Dairi-Anti Pembodohan Drs. Passiona Sihombing, MBA  Selasa (31/7) di Sidikalang. mengatakan program kota Sidikalang merebut adipura terkesan hanya program politis karena realnya rakyat bukan berharap itu namun berharap ada perbaikan taraf hidup dalam pemerintahan sekarang. Jadi kita melihat terlalu banyak program pemkab Dairi yang hanya sebatas pencitraan diri padahal kenyataannya sangat tidak sesuai dengan realitas di masyarakat.
          Hasil pantauan di pasar Sidikalang sebagai salah satu lokasi penilaian adipura masih jauh dari harapan. Sampah masih berserakan  di semberangan tempat. Bahkan bak sampah  yang disediakan tidak digunakan sesuai fungsinya . Masyarakat  masih membuang sampah justru diluar bak sampah. Disamping itu Bak sampah yang dibangun Kantor Lingkungan hidup  di beberapa titik yang memisahkan sampah organic dan anorganik kini tidak difungsikan.
          Sementara itu peran serta masyarakat dalam program meraih adipura ini sangat minim. Hal ini terlihat dari ke engganan masyarakat bersama pemerintah dalam program adipura. A. Malau warga jalan Trikora Sidikalang saat diminta keterangannya selasa (31/7) mengatakan berlebihan kalau pemkab Dairi memimpikan Sidikalang meraih adipura. Kenyataan pasar Sidikalang saja masih penuh sampah dan berbau. Belum lagi limbah pembuangan air pedagang masih memasuki bahu jalan dan merusak bahu jalan dan melahirkan kesan jorok .” Lihat saja meski ini musim kemarau namun di bahu jalan di sekitar pasar sidikalang terus tergenang dan berbau. Kondisi parah bergini kenapa berkhayal adipura? Apa memang ini terpenting sedang rakyat sudah menderita kemiskinan” sebutnya.
          Hal senada juga disampaikan Hendrik Situmeang warga Sidikalang yang menyebutkan pemkab Dairi menargetkan Sidikalang meraih adipura sah-sah saja. Namun jika dibesar-besarkan tanpa fakta maka hal itu akan menambah daftar panjang janji janji pemkab Dairi. Adipura bukan yang terpenting bagi rakyat ditengah kemiskinan yang melilit. Rakyat tidak butuh pencitraan diri demi kepentingan politik.
          Kita sudah bosan dengan segudang janji yang dilontarkan Bupati Dairi namun tak satupun realisasi. Dahulu masa kampanye menjanjikan pelangi namun setelah  tiga tahun menjabat tak satupun pejabat muslim duduk di eselon II. Ini janji palsu soal pelangi, sebut Hendrik.
          Ditambahkan banyak janji-anji yang dilontarkan Bupati Dairi misalnya Kantor Bupati Dairi akan dipindahkan . meski janji itu telah terucap bertahun hingga kini tidak jelas. Demikian juga janji konon Dairi dapat dana Rp. 116 M dari dana silpa APBN tahun ini namun tidak jelas realiasasinya.  Ironisnya hal itu digembor-gemborkan diberbagai rapat dan di depan public . Kita khawatir perihal Adipura ini hanya janji-janji saja yang nantinya tidak pernah terbukti. Jadi tidak ubahnya Dairi itu besar nafsu saja tanpa mampu berbuat, sebutnya.
     Hendrik mengatakan sebaiknya Bupati Dairi kembali saja ke program awal apa adanya nyata dalam tindakan ke masyarakat. Tidak mudah mengucap janji tanpa bukti. Seorang public vigor itu sejatinya malu jika janjinya tidak terbukti. Jadi persoalan Adipura sebaiknya  tidak usah terlalu diumbar masih banyak program yang lebih diimpikan rakya dan masih banyak program yang lebbih berpihak ke Rakyat dari pada sekedar program pencitraan diri.” sebut Tumeang (Rp. S)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar