Penuh Sampah ,
Sidikalang Menuju Adipura
Sidikalang –Dairi Pers : Pemkab Dairi yang tengah mempopulerkan
program Sidikalang menuju adipura dinilai banyak kalangan sebagai mimpi dan berlebihan. Mimpi karena dianggap
masih jauh dari batas kewajaran
dan berlebihan karena dianggap masih banyak
skala prioritas yang perlu diluar Adipura semisal ekonomi masyarakat yang terus
terpuruk.
Ironisnya Kepala Kantor LH
Dairi Lilis dengan nekatnya menyebut
Optimis dapat merebut Adipura. Penyataan itu digolongkan berlebihan dan sekedar
menyenangkan pimpinan saja
ketua Forum Masyarakat
Dairi-Anti Pembodohan Drs. Passiona Sihombing, MBA Selasa (31/7) di Sidikalang. mengatakan
program kota Sidikalang merebut adipura terkesan hanya program politis karena
realnya rakyat bukan berharap itu namun berharap ada perbaikan taraf hidup
dalam pemerintahan sekarang. Jadi kita melihat terlalu banyak program pemkab
Dairi yang hanya sebatas pencitraan diri padahal kenyataannya sangat tidak
sesuai dengan realitas di masyarakat.
Hasil pantauan di pasar Sidikalang sebagai salah satu
lokasi penilaian adipura masih jauh dari harapan. Sampah masih berserakan di semberangan tempat. Bahkan bak sampah yang disediakan tidak digunakan sesuai
fungsinya . Masyarakat masih membuang
sampah justru diluar bak sampah. Disamping itu Bak sampah yang dibangun Kantor
Lingkungan hidup di beberapa titik yang
memisahkan sampah organic dan anorganik kini tidak difungsikan.
Sementara itu peran serta masyarakat dalam program meraih
adipura ini sangat minim. Hal ini terlihat dari ke engganan masyarakat bersama
pemerintah dalam program adipura. A. Malau warga jalan Trikora Sidikalang saat
diminta keterangannya selasa (31/7) mengatakan berlebihan kalau pemkab Dairi
memimpikan Sidikalang meraih adipura. Kenyataan pasar Sidikalang saja masih
penuh sampah dan berbau. Belum lagi limbah pembuangan air pedagang masih
memasuki bahu jalan dan merusak bahu jalan dan melahirkan kesan jorok .” Lihat
saja meski ini musim kemarau namun di bahu jalan di sekitar pasar sidikalang terus
tergenang dan berbau. Kondisi parah bergini kenapa berkhayal adipura? Apa
memang ini terpenting sedang rakyat sudah menderita kemiskinan” sebutnya.
Hal senada juga disampaikan Hendrik Situmeang warga
Sidikalang yang menyebutkan pemkab Dairi menargetkan Sidikalang meraih adipura
sah-sah saja. Namun jika dibesar-besarkan tanpa fakta maka hal itu akan
menambah daftar panjang janji janji pemkab Dairi. Adipura bukan yang terpenting
bagi rakyat ditengah kemiskinan yang melilit. Rakyat tidak butuh pencitraan diri
demi kepentingan politik.
Kita sudah bosan dengan segudang janji yang dilontarkan
Bupati Dairi namun tak satupun realisasi. Dahulu masa kampanye menjanjikan
pelangi namun setelah tiga tahun
menjabat tak satupun pejabat muslim duduk di eselon II. Ini janji palsu soal
pelangi, sebut Hendrik.
Ditambahkan banyak janji-anji yang dilontarkan Bupati Dairi
misalnya Kantor Bupati Dairi akan dipindahkan . meski janji itu telah terucap
bertahun hingga kini tidak jelas. Demikian juga janji konon Dairi dapat dana
Rp. 116 M dari dana silpa APBN tahun ini namun tidak jelas realiasasinya. Ironisnya hal itu digembor-gemborkan
diberbagai rapat dan di depan public . Kita khawatir perihal Adipura ini hanya
janji-janji saja yang nantinya tidak pernah terbukti. Jadi tidak ubahnya Dairi
itu besar nafsu saja tanpa mampu berbuat, sebutnya.
Hendrik
mengatakan sebaiknya Bupati Dairi kembali saja ke program awal apa adanya nyata
dalam tindakan ke masyarakat. Tidak mudah mengucap janji tanpa bukti. Seorang
public vigor itu sejatinya malu jika janjinya tidak terbukti. Jadi persoalan
Adipura sebaiknya tidak usah terlalu
diumbar masih banyak program yang lebih diimpikan rakya dan masih banyak
program yang lebbih berpihak ke Rakyat dari pada sekedar program pencitraan
diri.” sebut Tumeang (Rp. S)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar