Halaman

Selasa, 18 Februari 2014

Indikasi Sejumlah Kepsek Masih Berpolitik



      Sidikalang-Dairi pers : Meski menyalahi aturan dan melanggar undang-undang Pemilu namun indikasi sejumlah sekolah terlibat politik dalam pileg 2014 masih terjadi di Dairi. Oknum kepala sekolah dan Oknum guru dijadikan basis untuk meraup suara yang berdampak kepala sekolah dan guru menjadi Tim sukses salah satu caleg. Di duga kuat kepala sekolah dan guru
dibawah tekanan meski tahu melanggar aturan namun karena ditakut-takuti dengan  ancaman berupa copot status kepala sekolah hingga mungkin di mutasi membuat mereka terpaksa mengurusi kepentingan salah satu caleg.
      Demikian analisa yang didsampaikan Anggota DPRD Dairi Dahlan Sianturi senin (3/2). Di media massa juga sudah ada bukti ada oknum camat yang nota bene Pegawai Negeri Sipil terjun mirip menjadi tim sukses kepada caleg. Otomatis guru dan kepala sekolah yang mempunyai urusan dengan camat mau tidak mau akan mengiktui selera oknum camat. Ini jelas melanggar aturan namun demikian masih panwas  yang ada belum seperti yang diharapkan sehingga membuat sejumlah oknum PNS ikut-ikutan terlibat dalam politik praktis” sebut Dahlan.
      Dewan yang periode ini tidak maju lagi sebagai caleg tersebut menyebutkan sebenarnya tinggi resiko PNS yang terlibat sebagai tim sukses atau semacamnya. Pasalnya resiko yang dihadapi permasalahan intern partai. Dicontohkan salah satu partai yang mencantumkan calegnya per dapil 7 orang dan hanya satu orang yang dipromosikan oknum PNS maka ada 6 lagi caleg yang dapat memanfaatkan itu nantinya menjadi bahan gugatan di MK. “ Jika barang bukti cukup dan saksi ada maka cukup bagi MK mengalahkan caleg yang suka menggunakan PNS sebagai tim sukses dan semacamnya. “ Jadi perseteruan paling susah itu adalah intern partai “sebut Dahlan.
      Saya melihat ada semacam tanggapan yang salah disebahagian oknum PNS sepertinya jika sudah ada sinyalemen dari petinggi minimal tidak melarang maka semua yang dilakukan oknum PNS berpolitik menjadi benar. Padahal sesungguhnya pertarungan Caleg bukan hanya pertarungan antar Partai namun jauh lebih sulit di hadapi pertarungan intern caleg dalam satu partai. Untuk menjatuhkan caleg dalam satu partai banyak cara yang sering terjadi. Dan itu begitu mudah dilakukan, sebutnya.
      Dikatakan pengalaman pada pileg silam ada caleg yang memperoleh suara tinggi akhirnya harus menyerah kalah kepada caleg yang berada dibawahnya karena bukti-bukti kecurangan yang dilakukan valid oleh caleg. Kasus money politik yang  menyertakan gambar didalam amplop sangat mudah untuk dijatuhkan. Cukup mengumpulkan barang bukti money politik ditambah saksi tidak sampai ke Mahkamah konstisusi Namun cukup di tingkat Panwas kabupaten saja pasti akan tunduk. Apalagi jika sampai ke tingkat MK maka mereka yang melakukan kecurangan hanya akan menjadi “pekerja” bagi caleg lain didalam satu partai” sebutnya. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar