* Diduga Oknum Beking Tunjukkan Kartu Nama Pasangan Cabup
Sidikalang-Dairi
Pers : Sebulan sudah penganiayaan yang
dialami Binsar Manalu (75) warga dusun
Huta Rahu, Karing, Berampu , Dairi. Namun tersangka pelaku penganiayaan
tersebut belum juga ditahan polres
Dairi. Korban yang harus dijahit pada bagian
kepala sebanyak 5 jahitan itu mendatangi kantor redaksi Dairi Pers kamis (29/8)
menyampaikan sudah tidak tahu lagi mau bagaimana agar dirinya diperlakukan
adil.
Kakek
yang mengaku saat kejadian dikeroyok tersebut menyebutkan meski langsung
menyampaikan pengaduan ke polres Dairi 22 Juli silam namun tetap hingga kini
tersangka pelaku penganiayaan belum juga
ditahan. “ Saya rasakan kurang adil sementara beban moral harus saya jalani
setiap hari karena para tersangka selalu mentertawakan saya di kampung. Saya
juga takut kalau-kalau mereka melakukan penganiayan lagi namun kebal hukum “
sebutnya.
Saat
dipertanyakan kasus penganiayaan yang dialaminya Binsar Manalu menguraikan pada
malam naas 22 juli itu dirinya
bersama Benar Angkat tengah berada di
kedai tuak milik Maredi angkat di desa Huta Rahu. Sekira pukul 21.00 Wib
diantar pulang oleh Benar Angkat namun ditengah jalan korban dipanggil
tersangka pelaku JM (53) warga dusun
yang sama. Disamping para tersangka ada
beberapa orang yang merupakan satu keluarga tersangka yakni KM (43) RS (38)
wanita dan suami RS inisial HS.
Mendengar
panggilan tersangka korban mendekati para tersangka dan RS yang seorang wanita
itu mempertanyakan “ berapa lagi rupanya
hutang saudara saya” dalam bahasa daerah. Korban terdiam memperhatikan gelagat
kurang baik tersebut . Dan untuk kedua kalinya RS mempertanyakan hal yang sama
dan disambut suami RS inisial HS dengan ungkapan “ ini uang” sambil memukul
dompet dibelakang saku celananya.
Secara
tak terduga tersangka JM langsung memukul rahang korban dan dari belakang
muncul KM (43) orang yang berhutangan kepada korban. Korban dikeroyok beramai
ramai oleh dua kakak beradik tersebut. Pukulan dan tendangan dirasakan kakek
berusia lanjut ini hingga tidak sadarkan diri.
Kakek ini terkapar dianiaya tanpa perlawanan.
“
Entah siapa yang menyelamatkan saya
namun cerita anak-anak saya, malam itu saya dijemput dari gereja GKPI dalam
keadaan tidak sadarkan diri. Pada dini hari saya dibawa ke polres Dairi
mengadu. Dan seorang polisi bermarga Sianipar membawa saya ke Rumah sakit Umum
Sidikalang untuk mendapatkan visum” sebut Binsar Manalu.
Dikatakan
hasil visum dokter kalau pada bagian kepala harus menerima lima jahitan dan
sekujur badan menderita lembam-lembam bekas pukulan benda keras. Korban
menyebutkan telah 3 kali dipanggil untuk dimintai keterangan pasca pengaduan .
Kartu Cabup
Kakek
ini menjelaskan saat pemeriksaan tanggal 22 Juli di ruangan Juper Jujur
Sihombing justru sesuatu yang tidak mendidik terjadi .Seorang oknum yang
diyakini semacam beking para tersangka datang ke ruangan pemeriksaan. Oknum
yang terakhir diketahui bermarga M tersebut menghormat para juper dan langsung
menarik kartu nama seorang cabup di Dairi.
Penuturan
korban oknum diduga berupaya membekingi perkara
kriminal itu ingin menunjukan
power agar aparat tidak melanjutkan kasus penganiayaan itu. “ Saat itu
langsung kami dengar tidak ada urusan calon bupati di sini. Keluar…” sebut
korban menirukan ucapan Jujur Sihombing juper dalam perkara ini.
Saat
dipertanyakan Dairi Pers apa harapan korban menyebutkan rindu keadilan dan para
tersangka dihukum sesui perbuatannya. Disisi lain dirinya hingga kini cemas
takut para tersangka kembali mengeroyoknya .
Kasat reskim polres Dairi yang coba
dikonfrimasi perihal kelanjutan kasus ini tidak berhasil. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar