Premanisme
berasal dari kata bahasa Belanda vrijman = orang bebas, merdeka dan isme =
aliran . Kata ini biasa digunakan untuk
kegiatan sekelompok orang yang mendapatkan penghasilannya terutama dari
pemerasan kelompok masyarakat lain.
Intinya memindahkan harta orang lain
kepadanya secara illegal. Hanya saja masih aneh yang disebut preman masih
sebatas tukang kompas di pasar, diterminal atau masih identik dengan
kegiatan-kegiatan kepemudaan.
Hingga kini pejabat yang memeras uang
rakyat dari APBD tidak disebut kegiatan
premanisme. Pejabat yang me mark up
anggaran agar sisanya masuk kantong pribadi tidak juga disebut aksi premanisme.
Premanisme masih diidentikkan hanya kepada mafia togel. Anak muda yang ketahuan
mengompas dan sebatas masyarakat bawah saja.
Sungguh jika mau jujur kegiatan premanisme
terjadi hampir di semua bagian strata
kehidupan masyarakat. Mulai dari pengangguran, hingga pejabat teras. Hanya saja
untuk kelas tinggi istilahnya di per kren dengan sebutan koruptor.
Kedua kata ini sama sekali tidak menyenangkan hati rakyat.
Anehnya juga semakin diberantas semakin banyak yang muncul. Kalau premanisme
sangat mudah memberantasnya. Jaman
soeharto cukup dengan hadirkan Petrus (Penembak misterus). Kalau kini ketika
Polisi serius hanya hitungan hari maka premanisme habis. Nah yang membedakannya
dengan koruptor yakni semakin banyak yang masuk penjara semakin banyak koruptor
baru yang muncul .
Contoh kecil Irjen Joko Susilo membuka
tabir sesungguhnya koruptor itu begitu kental dikalangan atas . 20 rumah disita
ada show room, ada salon kecantikan. Dan
melihat istri mudanya yang mantan putri Solo wajar kita cemburu. Di usia renta
itu dia masih mendapatkan rumput muda. Dan rumput muda itu bisa dikuasai tentu
karena keberhasilan korupsinya. Hanya rakyat yang sudah mati rasa tidak cemburu
melihat istri sang perwira tersebut.
Di akar rumput celoteh rakyat kecil
sungguh enak menjadi koruptor namun jangan kelas teri. Menjadi koruptor
harus kelas kakap. Ketika ketahuan maka
sebahagian hasil kejahatan itu bisa dibagi. Jalani beberapa tahun penjara maka
ketika keluar masih ada simpanan. Kuncinya sederhana ketika ketahuan korupsi
maka cepat-cepatlah negosiasi. Jangan laporkan semua korupsi cukup
beberapa item saja. Saat usai menjalani
hukuman penjara maka itu seakan menjadi
harta halal.
Sungguh tidak sulit menyembunyikan harta
korupsi. Cukup buatkan atas nama family bahkan paling aman buatkan atas nama
orang lain. Maka aparat hukum akan kesulitan untuk menelusurinya.
Jika demikian mudahnya maka semasa
menjabat jangalah tanggung melakukan korupsi. Justru jika tanggung malah jadi
sulit saat ketahuan. Nah ditingkat bawah juga aksi premanisme jangan lagi
partai kecil sebatas mengompas mobil yang lewat dengan berpura-pura menutup
bahu jalan yang berlobang. Mengompas anak sekolah atau memalak supir truk.
Usahakan dalam partai besar dan libatkan oknum aparat yang tidak bermoral .
Maka ketika ketahuan juga akan ada modal ntuk mengatur semuanya.
Preman dan koruptor sungguh “kakak Adik” .
Maka menjadi aneh ketika ini terlalu dipersoalkan. Karena bukan rahasia umum
lagi ketika hasil kejatahan dibagi-bagi hukum juga bagai tidak tajam. Jadi
persoalan sesungguhnya jadilah
ptremanisme besar atau koruptor besar. Jangan
jadi kelas teri.(Chief of
Editorial)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar