“
Mulak Ma Ho Boru, Marsahit Omak”
Sidikalang-Dairi
pers : Terlunta dalam pencarian yang tiada ujung. Maudin Nainggolan (63)
penduduk Rimo Bunga, Sidikalang tidak tahu lagi kemana mengadu.
Putri
tercintanya Limdes Nainggolan Pelajar
kelas 2 SMAN 1 Sinehu hampir setahun raib tidak diketahui rimbanya. Kepada ayah
renta ini majikanya Tampubulon hanya menyebut Limdes pergi meninggalkan rumah.
Pengaduan yang dibuat ke polres Dairi sebanyak 2 kali tidak membuahkan hasil
kini ayah renta ini hanya mengandalkan
dukun untuk mengetahui keberadan putrinya.
Maudin yang singgah ke
kantor Dairi Pers Kamis (26/6) menyebut
sama sekali tidak punya uang namun bermohon agar kisah hilangnya Limdes dapat dilansir. Berharap ada yang
membaca agar putri tercintanya itu pulang jika memang masih hidup Jika memang telah tiada sangat
berharap dapat melihat dimana kuburnya.
Dengan berurai air mata
ayah renta ini bertutur mengetahui putrinya raib setelah 2 hari. Limdes putri
saya diasuh oleh Tampubolon yang istrinya Br Simamora seorang kepala SD di
Sungai raya. “ mereka memang bukan famili namun perkenalanku dengan keluarga
ini karena pernah ketemu berobat di tempat salah seorang orang pintar di rimo
bunga. Saat itu putri saya yang masih SMP kelas tiga dilihat Tampubolon dan
ditawari disekolahkan dan membantu keluarga tersebut di Km 6 jalan Tigalingga.
Karena ekonomi keluarga dan keyanikan untuk masa depannnya limdes saya lepas.”
Urainya.
Dikatakan sangat
terkejut mendegar laporan kalau putrinya pergi meninggalkan rumah tanggal 18
Nopember 2011. Bahkan menyakitkan karena yang memberitahukan hilangnya putri tercintanya itu justru anak dari Tampu
bolon dan bukan Tampubolon sendiri. “ harusnya dia yang menyampaikan itu karena
Limdes saya percayakan kepada dia. Bukan
anaknya atau siapapun “ sebut Maudin
Selanjutnya Maudin
meminta keterangan dari Tampubolon orang yang diserahi tanggung jawab tersebut.
Dan disampaikan tidak ada masalah maupun pertengkaran di rumah. Namun dua hari
sebelum raibnya Limdes Nainggolan dari rumah diketahui limdes tidak pulang
namun menuju rumah pamanya di Juma gunung. Limdes ditemani teman sekelasnya
Desi Br Sihombing warga km 3 jlan tigalingga. Pamannya ini juga telah di kros
cek dan membenarkan kalau limdes benar dari rumah itu. Namun langsung pergi
membawa durian 6 butir. Selanjtunya Limdes menginap di rumah Desi Sihombing dan
kembali ke rumah induk semangnya di Km 6.
Masih penurtran ayah
renta ini atas pengakuan cerita tampubolon kepadanya saat itu istri Tampubolon Br Simamora tidak
berada di rumah karena mengiktui pelatihan di Sumbar selama 10 hari. Dan saat
itu limdes disuruh menggantarkan kopi kepada pekerja ladang mereka di kebun.
Sekembalinya dari kebun limdes disuruh menampi beras dan selanjutnya di masuk Tampubolon.
Limdes si putri yang
hilang itu selanjutnya menggiling kopi. Hingga malam. Tampubolon memanggil
limdes untuk makan dan selanjutnya tertidur. Namun sekitar pukul 02.00 wib Dini
hari induk semangnya ini terbangun karena mendengar ada suara air dikamar mandi
dan dikatakan kala itu limdes sedang mencuci kopi yang sorenya di giling.
Setelah diingatkan
untuk tidak mencuci malam karena dingin Tampu kembali tertidur dikamarnya.
Namun sekira pukul 05.00 Wib Tampu terbangun dan melihat kalau Limdes belum
juga bangun . padahal kebiasaan limdes telah bangun pada jam tersebut. Saat
diperhatikan dari gorden kamar limdes tidak ada di kamarnya lagi
Menurut Maudin
Nainggolan cerita itu didapatkan dari Tampubolon. Beberapa kali meminta agar
dilakukan pelaporan ke polisi namun Tampubolon berkilah sebaiknya mencari
dengan jasa paranormal saja. Meski dilakukan di beberapa dukun tiada hasil.
Sudah ada 20 duakun kita tanya tapi hasilnya tidak ada “ sebut Maudin.
Selanjutnya pengaduan ke Polres Dairi telah dilakukan selama dua kali tetap
saja tidak membuahkan hasil “ Saya tidak tahu lagi bagaimana mencari putri
saya. Melalui koran ini saya mengetuk nurani Kapolres Dairi untuk memberikan
perhatian. Lelah sudah dan ibunya juga terus sakit-sakitan. Saya tidak tahu
perkembangan pengaduan saya namun sepertinya tidak ada ujung. Pihak-pihak
terkait juga tidak pernah dipanggil untuk dimintai keterangan. Sekali lagi saya
mengetuk pintu nurani Bapak Kapolres Dairi “ sebutnya dengan berurai air mata.
Saat Dairi Pers
bertanya harapannya Maudin menyebutkan “ mulak maho boru marsahit do Omak mulai
dang tarboto kabarmu. Masihol hami sude boru umbege baritam” sebutnya dsambil
mengusap air matanya.
Tampubolon Orang yang
diserahi tangung jawab mendidik Limdes
yang dikonfrimasi Dairi Pers kamis (28/6) via HP mengakui terus berjuang mencari
keberadaan limdes. Sudah ada titik terang katanya di batam bersama pacarnya”
sebutnya. Saat ditanayakan marga pacarnya Tampubolon menyebut belum tahu namun
katanya adalah orang tigalingga.
Tampu bolon juga mengakui saat
raibnya Limdes hanya mereka berdua yang tinggal dirumah sedang istrinya
tengah mengikuti pelatihan di
sumbar selama 10 hari. Saat ditanya
apakah memarahi atau malah memukul
limdes, Tampubolon membantah karena secara garis famili Limdes sudah
dianggap putrinya sendiri. Data lain Tampubolon bersama istrinya yang kepala
sekolah di SD sungai raya tinggal bertiga saja yakni Tampubolon, Istri dan
Limdes . karena anak-anak Tampubolon telah berkeluarga. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar