Jumat, 04 Mei 2012

Pakpak KhawatirSicike-cike Turut Dijual

      Sidikalang-Dairi Pers : Unjuk rasa yang dilakukan raja bius Lontung ke DPRD Dairi pasca adanya kekuatan besar
berusaha menyerobot tanah bius di daerah itu berdampak luas. “ kami suku Pakpak khawatir sicike-cike yang diyakini sebagai asal muasal nenek moyang Pakpak juga ingin dikuasai. Kita tidak tinggal diam karena ini marwah semua orang Pakpak dan kita siap melakukan apapun untuk mempertahankan ini.
      Demikian diungkapkan Malem Page Angkat kepada Dairi Pers rabu (25/4) di Sidikalang. Malem Page Angkat menyebutkan 18 tahun silam dirinya salah seorang yang menerima keputusan menteri pariwisata pos dan telekomunikasi Susilo Sudarman berkaitan dengan keputusan pemerintrah 675 hektar kawasan sicike-cike sebagai cagar wisata budaya. “ kita mempunyai surat penetapan pemerintah itu dan karena ini menyangkut marwah orang Pakpak kita siap mempertahankan itu jika ada pihak-pihak mencoba memperjual belikan cagar budaya itu” ungkapnya tegas.
     
Angkat menjelaskan khawatir atas infroamsi adanya salah satu perusahaan ingin mengusai tanah di parbuluan sebesar 2994 hektar. “ kita khawatir justru di areal itu termasuk si cike-cike yang kita sakralkan. Memang kita belum melakukan tinjau lapangan namun kita mempunyai peta dan penetapan pemerintah akan cagar budaya itu. Jika benar itu juga diperjual belikan maka siap-siap berhadapan dengan orang pakpak siapaun itu dan sebesar apapun itu” tegasnya.
      MP Angkat menegaskan kalau cagar budaya sicike-cike merupakan paru-paru Dairi tempat yang diyakini secara histori dimana suku pakpak bermula. Lokasi  itu merupakan tempat sakral dimana terdapat danau sicike-cike. Bukan itu saja dikatakan kalau keberadaan sicike-cike merupakan nadi hidup banyak kecamatan di Dairi karena areal persawahan di kecamatan di Dairi banyak bersumber dari sicike-cike. Areal persawahan yang terdapat di, Sitinjo ,Sidikalang, Berampu, Lae Parira, Sinehu serta beberapa kecamatan lainnya di Dairi bersumber dari Sicike-cike.
      Atas dasar itu menurut MP Angkat jangankan untuk diperjual belikan, untuk mengambil sebatang kayu saja dari areal itu menjadi haram. Menindak lanjuti informasi tersebut dikatakan MP Angkat Suku Pakpak akan melakukan rembuk untuk memulai memberikan perhatian penuh akan kondisi sicike-cike. “ kita pastikan tahun ini masalah sicike-cike tuntas dan siapapun pihak jangan coba coba menggangu sicike-cike” tambahnya.
      Sebagaimana diketahui tokoh raja bius dari Parbuluan bulan silam  berdelegasi ke DPRD Dairi meminta dewan campur tangan di daerah mereka akibat adanya aktifitas pematokan lahan warga. Raja bius Lontung menyebutkan sekitar 2994 hektar lahan di Parbuluan merupakan tanah ulayat raja bius. Namun mereka menjadi resah pasca adanya oknum PNS, aparat mulai memberikan patok di tanah ulayat tersebut. Mereka juga semakin tidak menerima perlakuan itu karena patok juga masuk dilahan mereka. Bahkan beberapa kuburan lelehur mereka juga ikut di patok.
      Warga semakin resah karena isu yang berkembang kalau tanah mereka telah dijual ke salah satu perusahaan yang akan membuka usaha di daerah itu. Meski belum jelas siapa aktor dibalik itu semua namun warga khawatir ada keterlibatan pemkab Dairi. Hal itu didasarkan pematokan dilakukan staf dinas kehutanan Dairi , BPN dan dikawal aparat. (R.07)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar